Konten Budaya

Konten Budaya

Konten : Kaulinan Budak Sorodot Gaplok
Deskripsi : Kaulinan Budak Sorodot Gaplok
Kontributor : Candra Bakhtiar Giovanni Sunendar
Lihat : 668 kali di dilihat
Rate :
Jenis Budaya :
masy.194 .3710 .19 .30

» Masyarakat
» Jawa Barat
» Kaulinan Budak
» Kaulinan Budak
» Masyarakat

Konten terkait :

Oray Orayan

Bebentengan


Sorodot gaplok meruakan permainan yang menggunakan batu sebagai alat permainannya ini adalah permainan tradisional khas Jawa Barat, dimana biasanya dimainkan oleh anak laki-laki saja. Sorodot Gaplok berasal dari dua kata, Sorodot yang berarti ‘meluncur’ dan Gaplok yang berarti ‘tamparan’.

Jadi Sorodot Gaplok adalah permainan meluncurkan batu ke batu lainnya yang nantinya bisa menimbulkan suara ‘plok’ seperti suara tamparan. Permainan ini bisa dimainkan oleh dua orang atau lebih, yang penting jumlahnya genap. Karena kalau lebih dari dua orang biasanya akan dibagi menjadi dua tim yang jumlah anggotanya sama. Setelah dibagi dua tim, kita harus menentukan tim mana yang main duluan dan tim mana yang kebagian jaga, biasanya dengan cara suit.

Setelah itu kita tinggal membuat garis di lantai atau tanah sebagai tempat meletakkan batu secara berdiri. Kemudian buat garis lagi untuk tempat lemparan batu bagi tim yang bermain. Jarak kedua garis itu biasanya sekitar 3-5 meter. Yang terakhir jangan lupa kita siapkan juga batu yang tidak terlalu berat dan kalau bisa agak gepeng dan bisa diberdirikan supaya memudahkan kita sewaktu membawanya di punggung kaki. Setelah semua siap, tim yang bermain lebih dulu akan berjajar di garis lempar.

Secara bergiliran setiap anggota tim akan melemparkan batu yang diletakkan di atas punggung kaki mereka ke arah batu lawan yang sebelumnya diletakkan secara berdiri. Melemparnya juga tidak sembarang melempar, kita harus mendekati garis lempar dengan cara ‘engklek’ terlebih dulu sebelum nantinya ‘menyorodotkan’ batu itu. Jika si pelempar tidak mengenai batu lawan, dia harus melempar batu itu lagi dari tempat batu itu jatuh. Tapi kali ini dia harus melempar melalui kedua kolong kaki dengan tangan.

Jadi dia harus jongkok dan melemparkan batu itu melewati kolong kakinya. Tim pelempar harus menjatuhkan semua batu lawannya untuk menjadi pemenang karena kalau tidak tim mereka akan giliran menjadi tim penjaga. Seperti disebut di awal tadi, permainan Sorodot Gaplok ini memiliki unsur edukasi yang sangat kuat. Karena ternyata permainan ini bisa melatih kerjasama tim, meningkatkan jiwa sportifitas dan juga bisa melatih konsentrasi seseorang. Selain itu permainan ini juga bisa melatih kepemimpinan serta ketangkasan seseorang.

Cara bermain dari permainan  tradisional ini ialah :

  1. Yang pertama disepakati satu garis untuk memasang batu secara berdiri. Lantas ada satu garis pada jarak tertentu untuk pemain lawan melemparkan batu Biasanya berjarak 3 – 5 meter.
  2. Kedua, pemain yang memasang batu secara berdiri adalah pemain atau tim yang berjaga. Sedangkan pemain atau tim yang melempar batu adalah yang bermain.
  3. Tim pemain akan berdiri berjajar di garis lempar untuk melemparkan batu miliknya untuk menjatuhkan batu lawan.
  4. Sedangkan yang dalam satu lemparan bisa langsung menjatuhkan batu lawan, ada juga yang lemparan nya terlalu dekat atau terlalu jauh, sehingga harus melempar dari posisi jatuh batunya.
  5. Apabila jaraknya dekat, lemparan dilakukan secara ngolong, yaitu posisi setengah berjongkok dan batu dilemparkan lewat kolong kaki.
  6. Jika jaraknya cukup jauh, batu dikolongkan namun ke arah atas, lalu ditangkap, kemudian dilemparkan seperti biasa.
  7. Yang terakhir, apabila semua batu lawan sudah jatuh, dilanjutkan dengan tahap kedua, yaitu menjatuhkan batu lawan dengan menggunakan kaki. Batu diletakkan di atas kaki, lalu melangkah seraya berusaha membenturkan batu ke batu lawan.

Sumber:

  1. http://rjsyahrulloh.blogspot.com/2015/03/sorodot-gaplok.html
  2. https://budayajawa.id/sorodot-gaplok-permainan-tradisional/

Sumber : -

Sorodot Gaplok

Sumber : https://www.youtube.com/channel/UCXSukwFD_6rUSFEcmzPK8Bw

Diubah oleh : Candra Bakhtiar Giovanni Sunendar ( Sabtu, 15 Desember 2018 )
Ke Atas